Resume Buku, Karya DR. Muhammad bin Hasan bin 'Aqil Musa
-PENGERTIAN ATS-TSABAT (KETEGUHAN)-
Menurut bahasa adalah bentuk mashdar dari fi’il madhi (tsabata) berarti tetap, ketetapan, teguh,keteguhan, stabil, dan kestabilan. Jadi tsabat adalah istiqomah atas petunjuk, memegang teguh ketakwaan, mengendalikan diri untuk menyusuri jalan kebaikan dan kebenaran, serta segera kembali dan bertobat disaat mengerjakan dosa / condong kepada dunia.
-BERBAGAI ASPEK KETEGUHAN-
1. Teguh dalam Memeluk Agama Allah SWT. Dalam surah Al-Baqoroh:132. Adalah merupakan modal yang tidak akan ada kerugian dan wasiat orang-orang terdahulu.
2. Tetap Komitmen terhadap Agama Allah SWT. Sebagai aspek penting yangg mengindikasikan keselamatan iman dan kejernihan wawasan, dan sebagai tanda agar selalu meninjau dan memperhatikan perilakunya.”sesungguhnya ketajaman pedang baru diketahui setelah pedang itu digunakan.”
3. Teguh dalam memegang Prinsip Islam dan Kuat dalam Memegang Janji. Syari’at Islam memiliki adab kesopan dan kewajiban yang menjadikan menepati janji dan memenuhinya, adalah ajarannya. Jadi siapa yang meninggalkan sebagian dari hal2 tsb, berarti telah menguranggi adab-adab agama yang suci. Dan menunjukkan kebimbangan dan ketidakstabilan pelakunya.
Kita mengharapkan Allah SWT. sesuatu yang tidak diharapkan oleh kaum yang lain. Tidakkah ingin bersabar dan teguh dalam memegang aqidah yang benar dan bersih.
-PENTINGNYA KETEGUHAN HATI-
Keteguhan hati adalah sesuatu yang mulia dan agung. Yang ada pada diri orang yang kokoh pendirian sehingga memberi pengaruh baik bagi orang disekitarnya dan mendorong mereka menjadi penggerak (Muharrik).
1. Keteguhan hati menunjukkan kebenaran manhaj yang ditempuh & mendorong timbulnya Kepercayaan. Setiap Muslim mempunyai manhaj&cara sendiri untuk membawanya ke negeri akhirat. Apabila manhaj-nya kurus mengikuti cara yang tetap, niscaya lurus pula keadaannya dan ia pun meningkat, tentunya dengan keteguhan hati.
2. Keteguhan hati adalah cermin bagi kepribadian seseorang dan ketenangan bagi orang di sekitarnya. Orang yang okoh dan kuat pendirian, umumnya banyak yang menaruh kepercayaan, banyak kebaikan yang membekas, menebarkan rasa tenang dan simpati.
3. Keteguhan hati merupakan syarat menuju keagungan dan keluhuran dunia juga akhirat. Setiap cita-cita yang besar perlu keteguhan hati untuk mencapainya. Begitunya juga dalm mencapai keagungan dan keluruhan dunia juga akhirat.
4. Keteguhan hati merupakan jalan mencapai tujuan. Keteguhan hati merupakan faktor dan jejak penting dalam mencapai tujuan. Siapa saja yang menjaganya, ia pasti dapat mencapai keinginannya dengan izin Allah SWT.
-BEBERAPA CONTOH KETEGUHAN HATI-
Patut kiranya bagi sebagian banyak Mujahid Allah SWT. yang terdekat dengan-Nya dan dari kalangan da’i yang aktif, agar selalu kokoh, kuat, dan teguh pendirian, serta tidak goncang. Teladan orang-orang seperti itu banyak sekali dan telah dikenal.
1. Ahmad Sauri Tauri, pahlawan gagah berani dari Afrika. Yang memeluk Islam dengan kesadaran dan keyakinan dan terus menyebarluaskan aqidahnya ke berbagai kabilah penyembah berhala.
2. Syekh Al-Mujahid Umar Al-Mukhtar, dari Libia. Berjuang untuk membela Islam dan membela telaganya, khususnya setelah penjajah Italia masuk ke negaranya. Hingga pada usia 70 tahun, beliau ditangkap oleh penjajah Italia dan meninggalkan surat untuk para penerusnya.
3. Sayyid Quthb ra. Yang telah syahid akibat kekejaman orang-orang zalim agar Beliau mau surut dan mau meminta maaf kepada mereka. Segala materi yang banyak dan kenikmatan duniawi pun ditawarkan, tetapi Beliau tetap pada ketegunhannya.
-BEBERAPA CONTOH HILANGNYA KETEGUHAN HATI-
1. Kisah Bal’am bin Ba’ura’. Salah seorang ulama Bani Israil dan orang yang dikabulkan doanya sehingga sering ditampilkan kaunya. Bersama Nabi Musa a.s. mengalami banyak peristiwa yang menyebabkan bal ;am meninggalkan agamanya.
2. Ubaidillah bin Jahsy. Suami dari Ummu Habibah binti Abi Sufyan yang berhijrah pada tahap kedua menuju habasyah (Ethiopia). Yang kemudian ia masuk agama Nasrani (Murtad dari Islam)dan meninggal disana, karena menganggap Nasrani agama yang lebih baik bagi dirinya.
3. Ar-Rahhal bin Unfut.
4. An-Nu’man bin Muhammad Al-Maghribi (Hakim negeri Ubaidiyyah/Fathimiyah, Mesir).
5. Ibnus Saqqa’. Mahasiswa yang menghadiri banyak halaqoh ilmu, pembaca Al-qur’an dengan lagu dan tajwid, serta penghafal Qur’an. Suatu hari, menghadiri pengajian Syekhul Islam Abu Ya’qub al –Hamdani, lalu menyakiti syekh itu dan mendapat teguran dari syekh itu.
6. Al Manshur Ali bin Aibak.
7. Abdullah Al-Qashimi. Salah satu contoh ahli bid’ah yang paling tersesat satelah memperoleh petunjuk. Ia berpaling sesudah Istiqomah.
8. Amal Dunqul. Lahir dari keluarga berilmu, ayahnya orang yang sholeh dan telah mengajarkannya Al-Qur’an kepadanya. Disaat mudanya, ia menjadi imam dan berkhutbah dibeberapa jama’ah. Tetapi kemudian, ia terjungkir & menjadi seorang haddatsi dengan memeluk aliran sastra yang sesat.
Na’udzu billah min dzalik.
-FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEKALNYA KETEGUHAN-
1. Doa (Ali Imron:146-148).
2. Tadabbur Al-qur’an (al-Furqon : 32)
3. Berhubungan dengan Allah SWT. secara baik. (Yusuf:64)
4. Contoh Peneguhan hati dari Orang-orang sholeh terdahulu.
5. Bersahabat dengan orang-orang sholeh.
6. Tarbiyah yang benar
a. Tarbiyah Imaniyah (Pembinaan Iman)
b. TarbiyahTsaqofiyah (Pembinaan Ilmu Pengetahuan)
c. Tarbiyah Amaliyah (Pembinaan Aplikatif)
d. Tarbiyah Dakwah (Pembinaan dakwah)
7. Memperhatikan siroh orang-orang yang teguh pendirian
8. Membaca Sejarah dan siroh
9. Percaya kepada pertolongan Allah SWT.
10. Komitmen (Iltizam) terhadap Islam dan adab-adabnya sebaga jaminan keteguhan (tsabat)
a. Dorongan beramal sholeh dengna rutin meskipun sedikit
b. Dorongan untuk berbekal dengan amal kebajikan
c. Menjaga diri saat mengalami futur(Hilang/turun semangat)
d. Melakukan pengobatan jiwa dan raga serta tidak memberatkannya.
e. Khawatir jatuh tersungkur dan su’ul khotimah.
-FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MERUNTUHKAN TSABAT-
- Berbagai Penyakit Hati
- Rasa Khawatir
a. Khawatir terhadap diri sendiri
b. Khawatir terhadap keluarga dan anak
c. Khawatir terhadap kedudukan dan pangkat
d. Khawatir terhadap harta kekayaan
e. Khawatir terhadap cemoohan, penghinaan, dan tuduhan bathil
- ‘Ujub
- Putus asa
- Merasa lebih mulia
- Ambisi jabatan dan harta kekayaan
- Ambisi nafsu syahwat
- Cemburu dan dengki
- Melampaui batas atau berlebih-lebihan
- Berbagai Penyakit Tingkah Laku
- Mempermudah dan memperlonggar masalah dosa kecil
- Tergesa-gesa
- Banyak bergurau dan tidak ada keseriusan
- Berbagai Pengaruh dari Luar
- Fitnah, ujian dan cobaan
a. Macam-macam ujian, conaan dan fitnah
- Perselisihan dan bercerai berainya kaum muslimin
- Tekanan keluarga dan anak
- Menjadi zabib sebelum hasram (memegang kepemimpinan tanpa melalui tahapannya)
- Pengaruh negatif dari sarana informasi musuh Islam
- Masyarakat yang rusak
-BEBERAPA CONTOH ORANG-ORANG YANG TEGUH PENDIRIAN SAAT MENJELANG WAFAT-
Menjelang Bilal bin Rabah ra. Wafat, istrinya berkata,”Oh, sedihnya aku!” Bilal pun berkata,”(Jangan begitu), tetapi ‘Oh gembranya aku!’ karena besok kita akan bertemu kekasih, yaitu Nabi Muhammad SAW beserta pengikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar